Semesta Berkasih
2021
56 x 76 cm
Perwakilan Chapter Situbondo
Pada masa periode pandemi sprti ini... Mari kita untuk sejenak bertafakkur...berdiam diri sejenak untuk berbincang pada jiwa.. Kenapa semua ini terjadi..... Bahwa "Yang tak menyayangi takkan pernah disayangi..." Begitu putaran semesta dalam keberadaannya.. Rasa untuk menyayangi, menghormati dan mengharargai kepada semua ini.. Misalnya; Kasih sayang kita kepada Ayah, ibu, kasih sayang kepada pasangan jiwa kita (istri/kekasih) bahkan pada belahan jiwa kita (anak) serta kasih sayang kita kepada semua ciptaan_NYA (alam, lingkungan dan sesama). Namun, Sudahkah kita berkasih? Berkasih, berarti memberi kasih agar tidak lagi menangis karena soal tak berkasih atau tidak dikasihi. Lihalah bagaimana kasih kita kepada semesta, alam raya, lingkungan kita serta dengan sesama kita?. Rindu berkasih kepada semua ciptaan Ilahi menjadi inti dari kasih sayang sejati. Bukan soal seberapa banyak materi yang kita beri, tetapi seberapa tulus kasih yang kita beri. Kasih itu tidak pula sekedar perkataan, tetapi tentang rasa akan penerapannya dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Kasih sayang tidak harus berbalas namun tulus. Itu kata selanjutnya yang mungkin boleh untuk dilakukan. Kasih yang tulus bukan karena nafsu yang rakus. Lihat, seberapa mampukah kita untuk saling berkasih satu sama lainnya (dalam konteks keberagaman), seberapa mampu kita tersakiti karena ingin berbelas kasih. Atau sampai sejauh mana kasih kita kepada alam semesta, lingkungan sekitar kita?. Kasih itu sederhana namun terkadang sulit untuk dilakukan. Itu yang kadangkala tercermin dan terpatri pada diri kita/saat ini adanya. Sejujurnya, kasih sayang itu sudah menjadi tanggungjawab kita semua untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sudahkah kita merawat keberagaman sebagai penerapan dari kasih sayang?. Sudahkah kita merawat bumi/alam semesta/memiliki rasa kepada primata (satwa/ sesama semua makhluk ciptaan). Dengan kasih sayang berharap tidak ada lagi kata tangis derita dari sesama, alam semesta (primate/satwa) dan lingkungan kita. Sudah semestinya derai air mata lingkungan, alam dan sesama merindu berkasih sayang kepada semua dan sesama kita. Kasih sayang tidak harus berbalas. Karena sesungguhnya kasih itu tidak terlihat namun terasa. Bila kita mengasihi sesungguhnya otomatis pun kita pun telah dikasih. Berharap kita bisa berkasih dengan sesama dan semua.. Pada karya ini saya ingin menggugah jiwa kita... visual tangan orang tua yang dipegang erat oleh anaknya..seakan tak rela, tam ingin berpisah.. Lalu..kenapa kita mendapat sesuatu seperti ini sekarang??? Jawabnya ada pada diri..ya pada diri sendiri.. Sudahkah kita berkasih....??? Mari berkasih sayang..... Mari bangkit bersama.... Jeffri Gun juli_2021
Jeffri Gunawan