Pensil warna pada kertas
42 x 29,7 cm
2020
Nephelium lappaceum L.
Rambutan (Indonesia).
Sapindaceae.
Asli Kalimantan, Malaya, Sumatra, dan Thailand.
Hutan tropis dataran rendah dengan ketinggian 30–500 m di atas permukaan laut, suhu hangat dan curah hujan 2000–3000 mm per tahun. Tumbuhan ini tidak tahan cuaca dingin.
Rambutan memiliki buah yang unik, dengan kulit berbulu dan warna merah cerah; selama musim berbuah sekitar bulan Desember, pohon itu menghasilkan banyak buah, membuat cabang-cabangnya terlalu padat sehingga sangat menarik perhatian; tinggi pohon bisa mencapai 20 m.
Buah, daun, kulit batang dan batangnya mengandung banyak zat bermanfaat bagi kesehatan. Batang rambutan juga digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak pizza, menambah aroma yang menyenangkan.
Setek batang, cangkok, dan biji.
Saat musim buah, rambutan bisa kita temukan di mana-mana. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa kita bisa membuat acar dari buah rambutan yang rasanya sangat enak. Tambahkan daging rambutan dengan sedikit perasan jeruk lemon, irisan cabai, tambahkan sedikit air, garam dan gula, aduk sebentar, dan siap disajikan.
Pensil warna pada kertas
42 x 29,7 cm
2020
Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.
Kecapi atau sentul (Indonesia).
Meliaceae.
Asli Kalimantan, Kamboja, Jawa, Laos, Kepulauan Sunda Kecil, Malaya, Myanmar, Nugini, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.
Hutan primer, hutan sekunder dengan ketinggian mencapai 1.200 m di atas permukaan laut. Namun, tumbuhan ini dapat tumbuh di dataran rendah Jawa, dengan ketinggian 0-1000 m di atas permukaan laut.
Pohon besar yang rimbun dengan batang pohon yang tumbuh tegak dapat mencapai tinggi 25–30 m. Buahnya berbentuk bulat dengan kulit berwarna kuning yang rasanya agak manis dan asam.
Buah kecapi dapat dimakan mentah, dimasak atau diawetkan dengan gula. Kulit pohonnya juga dapat digunakan sebagai obat. Kayunya digunakan untuk konstruksi dan pembuatan furnitur karena mudah dipoles dan dikerjakan.
Setek batang, cangkok, dan biji.
Pohon ini dulunya merupakan pohon yang lazim ada di wilayah Jakarta, tetapi sekarang jadi sulit ditemukan dan menjadi harta karun yang lucu untuk didapatkan oleh penduduk setempat.