Terra (In)Cognita dalam Wacana Sandang, Pangan, dan Papan Nusantara

Sudjud Dartanto

Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 mengangkat tema “Cerlang Nusantara, Pandu Masa Depan”, mengangkat potensi kearifan lokal akar ketahanan budaya dari sektor kebutuhan dasar manusia yaitu sandang, pangan, papan. Sebuah tema yang mengangkat kreativitas bangsa Indonesia dalam mengolah kekayaan sumber daya alamnya ke dalam berbagai pengetahuan dan produk material hingga membentuk tatanan peradaban sebagaimana yang kita kenal sekarang. Sebagai bagian dari PKN 2021, Galeri Nasional Indonesia (GNI) akan menyelenggarakan Pameran Seni Rupa Nusantara 2021.

Pameran Seni Rupa Nusantara pada tahun 2021 ini merupakan gelaran yang ke-11. Dalam penyelenggaraan kali ini terdapat perbedaan yang signifikan dari pameran-pameran sebelumnya. Pertama, Pameran Seni Rupa Nusantara diselenggarakan di tengah situasi Covid-19 yang masih belum reda sepenuhnya. Kedua, menjadi bagian dari perhelatan besar Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Kemendikbudristek. Ketiga, sebagai titik balik dalam memaknai ulang konsep Pameran Seni Rupa Nusantara yang telah diselenggarakan selama rentang 20 tahun sejak pertama kali diadakan pada tahun 2001.

Menimbang korelasi Pameran Seni Rupa Nusantara kali ini yang bertautan dengan berbagai aspek, gagasan, wacana, terutama korelasi yang signifikan terkait tema besar PKN 2021, maka kurasi tahun ini mengetengahkan tema “Terra (In)Cognita”. Terra yang berarti tanah/kawasan, cognita yang bermakna yang dikenal, sisipan “in” di antara dua kata itu bermakna tanah/kawasan yang tak dikenal, dan yang juga dikenal. Konteks itu sekaligus merupakan metafora atas imajinasi pada wilayah tanah/wilayah yang dikenal dan tak dikenal yang menumbuhkan produksi sandang, pangan, dan papan. Dengan mereferensikan seni sebagai sebuah ungkapan simbolik, maka pameran seni rupa ini merupakan sebuah tafsir kreatif dari perupa atas sejarah masa lalu yang tersusun dari berbagai memori kolektif dan memengaruhi konteks kekiniannya. Inilah gagasan kuratorial yang hendak membingkai berbagai keragaman gagasan yang dihadirkan oleh para perupa melalui eksplorasi media dan tekniknya. Karya yang dipamerkan membentang dari dua dimensi, tiga dimensi, instalasi, hingga seni media. Justru dengan tantangan jarak waktu yang jauh terkait dengan sejarah produksi sandang, pangan, dan papan ini, para perupa menghasilkan imajinasi yang kuat saat membayangkan kawasan yang menghasilkan sarana kehidupan yang melatari kebudayaan di nusantara melalui konteks kekiniannya.

“Terra (In)Cognita” adalah usaha melihat nusantara dalam lanskap global, baik dari dalam (inside) maupun dari luar (outside), sehingga dari sana dapat diketahui nuansa kosmopolit materialitas berbagai kebudayaan di nusantara: ragam tenun, arsitektur, dan kulinernya. Pula, dari “Terra (In)Cognita” kita dapat menyadari kedaulatan kita secara teritorial, lengkap dengan segala kekayaan alamnya sebagai daya dukung bagi kehidupan kita. Pada era sekarang, seluruh wilayah bumi telah diketahui (cognita) dan seluruh bangsa telah berjejaring bahkan saling bergantung.

Bicara sandang, pangan, dan papan tentu tak lepas dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia, di mana aspek tersebut selain dapat dimaknai sebagai kebutuhan pokok manusia, namun juga dapat bersifat politis tergantung dari sudut mana kita memaknainya. Aspek-aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan yang saling beririsan dan berbenturan, sebagai gagasan berkarya seniman tentu menjadi sangat menarik dibicarakan. Dalam konteks inilah kita diajak untuk bersikap kritis dalam mengamati karya-karya yang ditampilkan pada Pameran Seni Rupa Nusantara. Nilai-nilai dan pesan moral yang tersirat pada gagasan seniman sekaligus merupakan permenungan dan sikap kontemplasi kita bersama, seberapa bijak kita menghargai sejarah masa lalu melalui jejak “sandang, pangan, dan papan”, untuk melangkah dan mengambil sikap ke depan yang jauh lebih baik dari hari ini.

Karya-karya yang terpilih pada Pameran Seni Rupa Nusantara 2021 menunjukkan kekuatan baik dari kemampuan peserta dalam menginterpretasikan tema besar pameran maupun kemampuan dalam melakukan eksplorasi material, media, dan teknik. Begitu pula karya-karya seniman undangan (seniman individu dan kelompok), yang menjadi bagian dari Pameran Seni Rupa Nusantara ini, diciptakan secara khusus untuk merespons konsep besar terkait sandang, pangan, papan. Sebagian karya yang diciptakan merupakan karya instalasi yang sarat akan aspek media baru dengan sentuhan teknologi digital. Era media baru saat ini merupakan sesuatu yang tak terhindarkan, hal tersebut menjadi penanda penting karya-karya yang diciptakan pada abad ini, sehingga menjadi penting bagi GNI untuk menghadirkan karya-karya berbasis new media pada Pameran Seni Rupa Nusantara 2021.

Sandang, pangan, dan papan bukan lagi semata kebutuhan primer kehidupan kita, bukan pula soal presentasi kreativitas kita mengolah kekayaan alam ke dalam berbagai produk budaya dan artistik, melainkan yang paling penting adalah menempatkan posisi kita dengan baik di tengah dunia.

Tim Kurator
Citra Smara Dewi
Sudjud Dartanto
Teguh Margono