Astari Rasjid

Astari Rasjid

Lahir di Jakarta pada tahun 1953, Astari Rasjid merupakan seorang seniman dan akademisi,yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria Merangkap Albania dan Makedonia Utara (2016-2020). Ia merupakan alumni Jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia pada tahun 1973. Ia kemudian melanjutkan studinya ke Lucy Clayton School of Fashion Design di Inggris (1976), Art Department dari University of Minnesota (1987), dan Art Course di Royal College of Art, Inggris (1988). Selama aktif berkesenian, ia sudah banyak memiliki pengalaman pameran, baik tunggal maupun kolektif. Beberapa pameran tunggal yang diselenggarakan adalah “YANG TERHORMAT IBU, Retrospective Exhibition, 30 Years Working in the Arts” di PKKH Art Center, UGM-Yogyakarta (2016) dan “His/Hers Exhibition” di Vanessa Art Link 798 District, Beijing - Tiongkok (2008). Sementara pameran kolektif yang pernah diikutinya adalah “Synthesis Indonesia – Bulgarian” Contemporary Art Exhibition di Nastional Gallery Kvadrat 500, Sofia - Bulgaria (2019), “Wonders of Indonesia” di National Gallery The Palace, Sofia – Bulgaria (2017), “Aku Diponegoro” The Prince in Our Memory di Galeri Nasional Indonesia (2015) dan Pameran “Sakti” di Venice Art Biennale, Italia (2013). Selain menghasilkan karya seni rupa, Astari juga beberapa kali ikut dalam produksi seni pertunjukan yakni “Garba” Kolaborasi Tari Bedoyo di Yogyakarta (2016) dan sebagai produser dan art director untuk tari dan pertunjukan “Pulung Gelung Drupadi” di Teater Jakarta, TIM (2014). Astari juga banyak mendapatkan penghargaan yaitu “Madara Horseman 1st Degree State Order” dari Presiden Republik Bulgaria Rumen Radev (2020), penghargaan dari Bulgarian Chamber of Commerse & Industry, Penghargaan dr Code Fashion Award atas perannya di KBRI Sofia dan partisipasi pada Sofia Fashion World (2019), “Kartini Award” dari Mitra Seni Indonesia (2015), dan Phillip Morris Art award (2005).

The Spice Queen

Judul Karya: The Spice Queen

Media: Wayang Golek dari Kayu dengan rempah

Ukuran: 275x100cm

Tahun: 2021


Sesuai dengan tema Pameran Seni Rupa Nusantara 2021 sebagai rangkaian PKN 2021, yaitu “Sandang, Pangan, Papan”, saya menghadirkkan “The Spice Queen” yang menghadirkan sejarah Kepulauan Maluku sebagai ibu/motherland rempah-rempah Indonesia. Dan ternyata ada sosok Ratu Rainha Boki Raja dari Kesultanan Ternate di Maluku Abad ke 16 yang pernah berjuang menumpas Benteng Portugis, yang nyaris terlupakan sejarah. Karya ini bukan saja mendukung usaha pemerintah mengembalikan infrastruktur Jalur Rempah Indonesia, yang tak kalah penting adalah membangun kembali bagian utama yaitu Budaya Maritim Indonesia. Melalui karya ini kita bisa melihat sejarah kejayaan dan peran rempah-rempah yang dihasilkan tanah Indonesia, yang telah jauh lebih dahulu mendominasi perdagangan dunia di abad ke-6 dan 7. Di tengah gencarnya Cina mengusung Silk Road Culture-nya, ke berbagai belahan dunia yang sebetulnya hadir jauh setelah Spice Route kita. November 2021 Astari Rasjid