Bakudapan adalah sebuah kelompok studi yang mengkaji topik-topik mengenai makan dan makanan, terbentuk di tahun 2015. Melalui kajian pangan, Bakudapan hendak membicarakan isu yang lebih luas seperti gender, kelas sosial, serta politik. Skema kerja dalam kelompok Bakudapan Food Study Group adalah melakukan penelitian dan silang referensi tentang makanan, baik dalam ranah etnografi, antropologi dan sosiologi. Sebagai salah satu metode menampilkan hasil risetnya, Bakudapan menggunakan seni, baik visual, performans, lokakarya, dan sebagainya. Karya dan aktivitas Bakudapan pernah ditampilkan di Singapore Biennale (2019), Istanbul Design Biennale, Turki (2018), Whitstable Biennale (Inggris) 2018, dan beberapa perhelatan lain.
Judul Karya: Re-Plating Mooi Indie
Media: Fotografi pada lightbox
Ukuran: 180x120x12cm
Tahun: 2021 (Retouched)
Re-Plating Mooi Indie "Mooi Indie" adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan lukisan romantisme keindahan Hindia Belanda seperti keindahan lanskap alam, kehidupan petani, dan kehidupan sosial yang harmonis oleh imperialisme Eropa selama penjajahan Belanda di Indonesia. Namun di tahun 1950-an, banyak pelukis Indonesia yang memiliki sikap politis, di antaranya S. Sudjojono, yang menolak Mooi Indie sebagai seni Indonesia. Ia mengkritik kolonialisme karena melukis hal yang tidak mengungkapkan realitas sosial. Melalui apropriasi lukisan Mooi Indie dan mengalihkannya menjadi food scape dengan menggunakan bahan-bahan pangan, kami mengkritik romantisme swasembada pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan - yang merupakan Mooi Indie jenis baru - yang justru melupakan permasalahan nyata seperti standardisasi dan modernisasi yang menghilangkan pengetahuan lokal akan pangan, monopoli sumber daya alam dan pasar, perampasan tanah, maraknya perusahaan transgenik, dan kesenjangan akses dan distribusi pangan.