Indah Arsyad

Indah Arsyad lahir di Ambon, 19 Mei 1965 dan menetap di Jakarta. Latar belakang pendidikan adalah lulusan Lansekap Arsitektur dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti. Ia belajar seni rupa khususnya teknik melukis dan mematung dari maestro Teguh Ostenrik, kemudian mulai berkarya menjadi perupa multimedia dan berperan dengan karya tulisan, patung, instalasi, dan media art. Kebanyakan karyanya mengangkat tema urban, sosial, identitas, dan berhubungan dengan iklim global. Ia pernah berpameran tunggal di Museum Nasional Indonesia dengan tajuk "On The Way" (2008). Ia juga kerap berpartisipasi dalam pameran-pameran kolektif di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Indah juga beberapa kali berpameran di luar negeri yakni di United Kingdom, China, dan Korea. Selain aktif sebagai perupa, Indah Arsyad juga masih aktif bekerja sebagai arsitek lanskap.

Judul Karya: The Glory of The Land

Media: Digital video instalasi

Ukuran: 4 x 5 x 3 m (15 menit 35 detik)

Tahun: 2021

The Glory Of The Land merupakan karya instalasi digital video yang mempunyai konteks karya sebagai identitas budaya Bangsa Indonesia dengan pengaruh perjalanan jalur rempah. Kejayaan suatu daratan atau negeri dengan tumbuhnya berbagai tumbuhan dan rempah-rempah yang menjadi kebutuhan berbagai bangsa di dunia. Sehingga berbagai bangsa yang datang ke wilayah Nusantara untuk berdagang, bersosialisasi secara budaya, ekonomi, politik maupun menjajah dan memonopoli perdagangan. Karya ini merupakan video instalasi dengan durasi 15 menit 35 detik. Terdiri dari video digital yang di proyeksikan ke 6 layar hologram, dipamerkan pada bidang 4 x 5 x 3 m. Dalam video digital dapat dilihat rekaman video laut dan drawing dari figur-figur yang memiliki peranan penting dalam perjalanan jalur rempah, yakni tokoh dari masa kejayaan kerajaan Nusantara, Bangsa Tiongkok, pedagang-pedagang dari Timur Tengah, tokoh-tokoh bangsa Eropa dan juga pahlawan Nusantara.. Teknik yang digunakan dalam karya ini adalah rekaman video dan drawing yang di program dengan bahasa komputerisasi sehingga menjadi partikel - partikel yang membentuk dan menghancurkan garis –garis drawing menjadi digital animasi movement. Suara dalam karya ini di dibuat secara analog maupun digital, yaitu perekaman langsung suara ombak, angin, suara alat musik tradisional, serta nada dari beberapa genre yang di-scoring dengan efek musik tekno. Programmer & Sound Engineer : Irfan Ksatria Etnolog Musik : Daniel Ridhwana