Halaman UtamaPengantar
Sekretaris Ditjen Kebudayaan KemendikbudristekGubernur Provinsi Kalimantan TimurKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan TimurKepala Taman Budaya Kalimantan TimurKetua Forum Taman Budaya se-Indonesia
Kepala Taman Budaya BengkuluDinas Kebudayaan Provinsi DKI JakartaKepala Taman Budaya JambiKepala Taman Budaya Jawa TengahKepala Taman Budaya Jawa TimurKepala Taman Budaya KaltaraKepala Taman Budaya KaltengKepala Taman Budaya LampungKepala Taman Budaya MalukuKepala Taman Budaya Sumatera Selatan
Teguh MargonoSurya Darma
PerupaGaleri 360°Publikasi

PERUPA - Jawa Barat

Eris Lungguh

Eris Lungguh Sumantri sekarang ini berdomisili di Bandung, ketertarikan pada seni rupa dimulai sejak kecil dengan senang sekali menggambar, kemudian berkesempatan mendapat pendidikan seni sejak kuliah di STSI Bandung (sekarang ISBI Bandung). Lahir pada 10 Agustus 1981 di Bandung, semenjak kuliah awal di tahun 1999, sudah mulai berkegiatan seni khususnya seni rupa, mulai mencoba eksis berpameran pada tahun kedua kuliah, tidak jarang juga berkolaborasi dengan teater dan tari. Menyoal karya, tema yang dihadirkan pun seputar pengalaman sederhana sehari-hari hingga mengillustrasikan peristiwa peristiwa besar yang sedang terjadi, tidak berpatok pada satu aliran, malah cenderung membebaskan dalam berkarya dengan media utama kanvas. Pengalaman pameran dalam 3 tahun terakhir diantaranya, Pameran Re-Bung! Galeri Thee Huis Bandung, Okt 2020, Pameran BIJABA #2 Sintesis, Galeri Thee Huis Bandung, Nov 2021, Pameran “Berbingkai Cerita dalam Ruang Limarasa”, Adarasa Artspace Bandung, Des 2021, Pameran Katakan Seni Rupa dengan Cinta, Galeri Pusat Kebudayaan Bandung, Feb 2022, Pameran Imagination Sequence, Galeri Orbital Dago, Maret 2022, Pameran “Devotion”, Galeri Thee Huis, Bandung, April 2022, Pameran “Peace and Love”, RuangDalam Arthouse, Jogjakarta, Mei 2022

KARYA

Ruang Renung

Ruang Renung

2022

Media Campuran pada Kanvas

50x40 cm (3 Panel), jpg

RUANG RENUNG adalah gambaran perjalanan hidup manusia, dimana pada fase tertentu kita membuat ruang imajiner untuk merenung, bisa jadi berfikir untuk menyelesaikan masalah, menentukan langkah kedepan, dll. Setiap orang pastilah memiliki imajinasi tersendiri soal ruang ini, Saya sendiri mengambarkannya sebagai bidang segi empat yang sedikit abstrak, tak terukur dan tetapi kokoh, bernuansa warna monoton, membosankan. Terlepas dari segala persepsinya, ruang ini saya yakini sangat berharga dan salah satu bagian penting dari hidup setiap manusia.