Pameran Seni Rupa “TITIK BALIK” dalam rangka Temu Karya Taman Budaya (TKTB) 2022 serasa istimewa. Ada dua alasan. Pertama, pameran ini dilaksanakan ketika pandemi Covid-19 menunjukkan tren penurunan. Menyikapi perkembangan pandemi saat ini, pemerintah telah melonggarkan beberapa regulasi terkait penanganan Covid-19 sebagai persiapan transisi pandemi-ke-endemik sehingga Pameran Seni Rupa “TITIK BALIK“ dalam rangka Temu Karya Taman Budaya (TKTB) 2022 dapat dilaksanakan secara luring pada tanggal 19 hingga 23 September 2022. Kondisi ini yang tentu saja, melegakan dan menggembirakan. Kedua, masih segar dalam ingatan bagaimana pandemi Covid-19 menyebar dengan cepat, memengaruhi semua lini (termasuk seni rupa). Pandemi secara tidak langsung membuat kita menjadi akrab dengan platform digital, kita sudah mulai beradaptasi dari pengalaman mengapresiasi karya seni secara langsung di ruang pameran (luring) menjadi mengapresiasi secara daring. Pameran Seni Rupa “TITIK BALIK“ selain dilaksanakan secara luring juga dapat diakses secara daring di https://gni.kemdikbud.go.id/.
Pandemi menuntut kita lebih adaptif terhadap perubahan, termasuk dalam praktik seni, para pelaku seni semakin banyak beradaptasi dengan platform digital dalam berkarya (khususnya perupa muda). Pertanyaan yang muncul kemudian ketika pandemi yang menunjukkan tren penurunan (transisi pandemi-ke-endemik), “apakah akan memunculkan perubahan kembali dalam praktik seni para perupa (khususnya perupa di daerah) atau kembali seperti sebelum masa pandemi?”.
Dalam perspektif kurasi, pameran ini merupakan turunan dari semangat Temu Karya Taman Budaya (TKTB) ke XXI di Samarinda, Kalimantan Timur yang mengusung tema “Berkreasi Pulihkan Ekonomi Negeri, Jiwa dan Raga Spirit Nusantara”. Tema tersebut dalam pameran ini diterjemahkan melalui tajuk “Titik Balik” bisa diartikan sebagai titik atau momen penting yang menentukan. Ibarat garis pada kurva telah mencapai titik batas kenaikan kemudian mulai berbalik menurun atau sebaliknya. Momen penting ini bisa apa saja (multi interpretasi). “Titik Balik” mengajak para seniman memikirkan ulang, memaknai, merefleksikan, merespons secara kritis kondisi pengalaman hidup saat ini melalui karya seni rupa.
Melalui undangan kuratorial pameran yang bersifat terbatas, dalam praktiknya telah berhasil mengumpulkan partisipasi para seniman dari berbagai provinsi melalui mekanisme ajuan calon peserta melalui Taman Budaya se-Indonesia atau lembaga budaya lainnya (untuk provinsi yang belum memiliki taman budaya). Pameran Seni Rupa “Titik Balik” menampilkan keragaman ekspresi perupa dari berbagai latar belakang wilayah. Hal tersebut diterjemahkan ke dalam 51 karya seni rupa berupa lukisan, drawing, instalasi, dan patung yang merupakan hasil olah artistik 50 perupa dari 18 provinsi di Indonesia antara lain Bengkulu, Lampung, Riau, Sumatra Selatan, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Maluku.
Melihat karya-karya yang ditampilkan mengandung beragam teknik, bentuk, dan ukuran yang divisualisasikan dalam berbagai ekspresi visual melalui pendekatan yang berbeda-beda mulai dari realistik, naturalistik, surealistik, figuratif, hingga abstrak. Dalam Pameran Seni Rupa “Titik Balik” para seniman menyampaikan beragam gagasan atau ide yang menarik; dari yang mengangkat pengalaman hidup personal maupun isu-isu sosial-budaya yang terjadi, mulai dari tema yang berhubungan dengan pandemi Covid-19, isu-isu tentang alam lingkungan, spiritual, sains dan teknologi, karya-karya yang berakar dari nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal hingga pengalaman pergulatan batin seniman.
Melalui karya – karya dalam Pameran Seni Rupa “TITIK BALIK“ dalam rangka Temu Karya Taman Budaya (TKTB) 2022 kita bisa melihat pandangan dan optimisme dalam melihat masa depan. Selamat mengapresiasi.
Jakarta, Agustus 2022
Teguh Margono,
Kurator