Living in the ART World at HOME Durasi: 03:00 Oleh: Argus FS Asal: Bandung
Deskripsi: Karya kedua yang saya ajukan ini masih merujuk pada konsep waktu dari Martin Heidegger. Video ini mengupas memori kolektif orang-orang di dalam video ini di dalam momentum bersejarah bagi semuanya. Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor-sektor formal, seni rupa yang dianggap sebagai salah satu sektor informal juga mengalami keterpurukan yang serupa. Pameran-pameran seni rupa, visiting studio, visiting galeri dan museum juga terdampak hingga status CLOSED. Tidak boleh ada aktivitas pertemuan orang-orang atau gathering. Seni rupa mengendap di ruang-ruang private berupa gagasan, fikiran, rencana, ide-ide dan karya seni yang terus diproduksi tanpa berpindah ke ruang apresiasi atau ruang publik.



Kurator independen, seniman, kolektor seni mengalami kungkungan ruang terbatas fisikal. Komunikasi pun mau tidak mau harus memanfaatkan teknologi yang ada; daring. Maka aktivitas seni rupa dan seni lainnya juga harus menjalankan sebuah metode presentasi yang tidak dibiasakan dalam struktur seni global; daring. Taggar #WFH seolah menjadi payung hukum kreativitas agar para pelaku seni dan budaya tetap produktif di rumah masing-masing. Maka presentasi atau penyajian karya pun dikonversi menjadi kode-kode binar agar bisa mewujud menjadi tampilan video dan suara melalui teknologi informasi dan perangkat pintar berbasis jaringan nirkabel.



Video ini adalah jejak sejarah pertemuan dua koletor seni di Asia Tenggara dalam aktivitas keseharian mereka ketika mengapresiasi karya para seniman Asia Tenggara. Sebuah rekam jejak yang tidak bisa dilakukan lagi selama pandemi Covid-19 ini. Dengan kata lain, ada aktivitas yang dihilangkan, dibatasi, dilarang untuk mengikuti aturan pemerintah dalam upaya bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Statement personal terkait situasi pandemi serta fenomena-fenomena yang muncul dalam dunia seni rupa global pun diingatkan kembali secara tektual di dalam video ini. Sebuah memorabilia yang memiliki nilai sejarah bagi dunia seni rupa.
TAMPILKAN DESKRIPSI