Randa Ntovea Durasi: 04:00 Oleh: Rahmadiyah Tria Gayathri Asal: Palu
Deskripsi: Dalam sebuah legenda Suku Kaili di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Lembah Palu, hidup seorang Putri Kerajaan Kaili yang terkena penyakit endemik, mereka menyebut penyakit itu Nabugi (penyakit kulit). Putri Randa Ntovea menjadi korban pertama yang terdampak penyakit menular tersebut, rakyat di kerajaan Kaili kemudian dilanda ketakutan dan kecemasan karena belum ada tabib dan obat yang ditemukan untuk menyembuhkan penyakit misterius itu.



Orang tua Putri Randa Ntovea kemudian mengambil keputusan untuk mengasingkan Putri semata wayangnya ke negeri seberang, demi untuk memutuskan mata rantai penyebaran wabah penyakit misterius itu, keputusan berat itu dilakukan demi kemaslahatan rakyat mereka.



Setibanya di Negeri Seberang Putri bertemu seekor kerbau putih, yang dalam kepercayaan mereka, kerbau adalah binatang yang digunakan leluhur sebagai kendaraan untuk berkunjung ke bumi, Kerbau tersebut kemudian menjilati tubuh Putri hingga sembuh.



Setelah tersembuhkan Putri Randa Ntovea melanjutkan perjalanannya, terdengar kabar dari Kampung halaman telah menyiapkan upacara penyambutan dan kesyukuran atas kesembuhannya, namun Putri Randa Ntovea memilih tinggal di negeri seberang, dalam pengasingannya ia menemukan kedamaian meski kerinduannya dengan kampung halaman membuncah, namun alam dan hal-hal magis yang ia temui di pengasingan mengajari ia arti kesembuhan.



Kisah wabah penyakit di Sulawesi Tengah pernah tercatat pada tahun 1658 melanda MiddenCelebes, Kalimantan, Ternate Hingga Maluku. Dalam Catatan Sejarah orang-orang yang terkena wabah harus diasingkan karena dianggap membawa sial dan tidak diterima di sorga.



Karya video animasi ini merupakan bentuk pencatatan lain dalam sejarah wabah penyakit di Indonesia, Covid-19 bukanlah menjadi musibah pertama yang kita hadapi, kenyataannya catatan akan memori bencana di masa lampau sering kali kita temui pada arsip-arsipkolonial, keterbatasan dalam budaya pencatatan juga upaya menyembuhkan luka dengan menjadi lupa adalah ancaman yang terus mengintai bangsa Indonesia.



Berkaca dengan upaya penyembuhan wabah penyakit di orang-orang di masa lampau dengan segala keterbatasan dari modernisasi, menjadi alasan atas karya video animasi ini kami buat, sebagai penyintas bencana alam kami percaya bahwa setelah bencana kita masih bisa melahirkan dan menuai pengetahuan baru.
TAMPILKAN DESKRIPSI