PERUPA

Asep Saepuloh

Biasa dipanggil Uloh, ia merupakan perupa asal Subang yang menempuh pendidikan Di Jurusan Teknik Universitas Subang. Selain sebagai perupa, Uloh juga berprofesi sebagai fotografer yang sering mengikuti pameran fotografi, salah satunya di Raws Sndct, dan membuat buku foto. Ia juga berpartisipasi dalam Gudskul Studi Kolektif 2021 tergabung dalam kolektif Raws Syndicate.


KARYA

asep_saepuloh_menyadari_hidup_lewat_kematian_01
asep_saepuloh_menyadari_hidup_lewat_kematian_02
asep_saepuloh_menyadari_hidup_lewat_kematian_03
asep_saepuloh_menyadari_hidup_lewat_kematian_04
asep_saepuloh_menyadari_hidup_lewat_kematian_05
asep_saepuloh_menyadari_hidup_lewat_kematian_06

Menyadari Hidup Lewat Kematian

2021

Fotografi

67 x 100 cm (6 pcs)

Hidup itu sendiri adalah nikmat atau anugerah yang diberikan langsung oleh Tuhan yang sering di dustai atau ingkari karena abai dan terlena akibat mengikuti keinginan yang terbentuk dari ingatan. Untuk itu, saya mencoba merenungkan hidup melalui kematian; mencoba menyadari hidup tanpa tindakan menolak ataupun mengikuti ingatan melainkan hanya mengamati saja. Bagi saya untuk menyadari hidup yang "hidup" diperlukan kesadaran akan kematian, ‘mati’ sebelum kematian dalam artian selesai, betul-betul selesai dari ingatan. Jika benar-benar mengamati tanpa tuntutan konseptual, satu persepsi berkenaan sukses atau gagal, ingatan akan bahan ajaran, pendidikan, kisah-kisah yang pernah saya baca, MAKA NYATA LAH "HIDUP" SAAT INI.

Dari mana asal muasal terjadinya kekhawatiran terhadap masa depan (?), sebab melekat pada persepsi sesal ‘pengalaman’ yang pahit di masa lalu. Dari mana asal muasal terjadinya harapan akan masa depan (?) sebab melekat pada persepsi “pengalaman manis di masa lalu.