PERUPA

Iendlovebadillust

Dien Firmansyah R dengan inisial iendlovebadillust, lahir di Surabaya tahun 1990. Saat ini merupakan
desainer grafis lepas sekaligus perupa graffiti. Mengenyam pendidikan D3 desain grafis Universitas
Negeri Surabaya, S1 Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan saat ini
melanjutkan studi S2 Desain Komunikasi Visual, di Pascasarjana ISI Yogyakarta. Proses berkeseniannya
fokus pada respon keadaan sosial disekitar dengan eksperimen bentuk karakter yang diciptakan dan
membentuk nuansa atau atmosfer kehidupan keseharian dengan dibalut norma kepercayaan yang
dianut. Gagasannya seringkali dituangkan dalam bentuk graffiti di tembok, lukisan, seni digital, maupun
Motion graphic. Selain itu juga banyak terlibat dalam berbagai pameran di dalam negeri dan kompetisi
lukis dan menjadi salah satu dari juara harapan “indonesian painting contest NU gallery 2019 & mural
digital G20 sebagai pemenang karya pilihan juri 2021. Pameran Solo “Passion Instict Era” di IAM Gallery
Yogyakarta (2014), “SPRAYER” di Artotel Surabaya (2018).


KARYA

iendlovebadillust_jawa_timur_surabayai_karya_under_control_1

METAMORGANA UNDER CONTROL

2022

Seni digital dan motion graphic, MP4

Durasi 30 detik, 1920 x 1080 piksel

METAMORGANA (metaverse & fatamorgana)
Uforia dunia dalam genggaman yang menurut saya membuat manusia terlena dan terbawa arus
kenikmatan dengan mudah didapat yang sejatinya tidak rigit dan sangat rapuh bagi keadaan nyata yang
seharusnya manusia butuhkan untuk tubuhnya kelak dalam bertahan hidup. Akankah suatu saat nanti
jika keserakahan sifat manusia yang ada balik sebuah kedigitalan muncul akan tetap memberikan jalan
manusia lain yang menggantungkan diri didalamnya bertahan? Jika tiba tiba semua hal yang bersifat
digital yang fana ini lenyap, akhirnya tak ada yang bisa diharapkan selain menjadi manusia kembali
seperti awal tuhan menurunkan manusia ke dunia. Kembali berjalan dengan menggunakan kedua
kakinya dan menggunakan kedua tangannya untuk mengais sisa sisa peradaban dan alam yang telah
hancur di akhir kehidupan kelak.