PERUPA

Jantan Putra Bangsa

Jantan Putra Bangsa, lahir di Yogyakarta tahun 1987. Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, dan melanjutkan S2 di Kajian Budaya dan Media, Universitas Gadjah Mada. Saat ini merupakan pegiat Wayang Suket dan perupa. Proses kreatif dalam berkesenian dipelajari secara otodidak dengan melakukan eksplorasi dan eksperimentasi artistik atas wayang. Gagasannya dituangkan dalam media digital art. Selain itu, aktif mengadakan workshop dan pertunjukkan wayang dari hasil eksplorasi dan eksperimentasi artistik sehingga menghasilkan pertunjukkan wayang kontemporer. Aktif memamerkan karyanya dalam berbagai acara yang diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia, diantaranya Indonesia Art Project by Solana Indonesia dan Pintu (2021), Mandiri Jogja Marathon (2017), Festival Sejarah Rijsttafest di Semarang (2016), Jogja – Japan Week (2015), Fifth Regional 3R Forum in Asia and Pasific – Multilayer Partnership and Coalition as the Basis for 3Rs Promotion in Asia and the Pasific di Surabaya (2014), Informal Asean Ministerial Meeting on the Environment 14th di Surabaya (2013), Parallel Events Biennale Jogja XII Equator #2 (2013), World of Wayang di Kompas TV (2012), The 10th Asia Pasific Roundtable for Sustainable Consumption and Production di Yogyakarta (2011), TUNZA Indonesia; UNEP TUNZA International Children and Youth Conference di Bandung (2011).


KARYA

jantan_putera_bangsa_bregada_lombok_2022

Bregada Lombok

2022

Seni digital

300 dpi

Karya “Bregada Lombok” diciptakan dengan menggunakan 10 karakter dasar yang terinspirasi dari Bregada Pasukan Keraton Yogyakarta yang terdiri dari Bregada Bugis, Bregada Surakarsa, Bregada Wirabraja, Bregada Dhaeng, Bregada Patangpuluh, Bregada Jagakarya, Bregada Prawiratama, Bregada Nyutra, Bregada Ketanggung, dan Bregada Mantrijero. Kemudian mengolah karakter dasar ini dengan menggunakan teknik algoritma coding komputer yang menghasilkan 313 karakter unik. Setiap karakter memiliki perbedaan yang unik dari pakaian, aksesoris, dan ekspresi wajah yang semuanya menyiratkan situasi dan kondisi pasukan di medan pertempuran.