KaNA Fuddy Prakoso

Manusia dengan segala problematikanya harus bisa bertahan dan beradaptasi agar kelangsungan hidupnya bisa berkelanjutan. Seniman misalnya, agar jiwa kreatornya bisa tersalurkan maka pemanfaatan aneka material seperti limbah untuk membuat ringan proses penciptaan. Lalu pengguna kendaraan, memilih kendaraan yang paling sesuai dengan keadaannya, agar mempercepat jarak tempuh. Semua pada dasarnya adalah perpanjangan tangan untuk menyikapi keadaan hingga pandemi, bahwa berkarya dan hal-hal lain masih bisa berjalan dengan potensi human power.

Karya “Bukan Fiksi(e) tapi Fakta” meletakkan memori organik sebagai tonggak karakter seseorang yang membentuk human power, di mana bisa ditelusuri dan diingat kembali dalam ruang-ruang memori, yang diilustrasikan dengan kerangka sepeda di ruang berjendela. Roda sepeda yang menggambarkan kehidupan itu maju kedepan dengan segala misterinya.

Penggunaan material upcycle (kardus bekas) menunjukkan manusia sebagai kreator yang bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan memberi nilai lebih terhadap benda yang tidak terpakai sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.