Karina Roosvita
Karina Roosvita adalah perupa, pegiat seni dan pendidik yang praktik seninya merupakan persilangan antara penelitian, pembuatan pameran serta program-program kegiatan yang berhubungan dengan seni. Roosvita lulus dari Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta tahun 2003 dan memulai karir artistiknya pada tahun 2010 setelah sebelumnya bekerja pada industri televisi sebagai penulis skenario. Pekerjaannya tersebut membuatnya mahir mengolah tata cerita dalam menginisiasi proyek-proyek seni berbasis riset dan aktivisme. Roosvita mendalami isu-isu gender, sosial dan lingkungan yang ditautkannya dengan metode riset sejarah dan etnografi dan dipresentasikannya dengan medium fotografi dan video. Beberapa proyek seninya telah dipresentasikan di Yogyakarta, Warsawa, Penang, Adelaide dan Brisbane. Roosvita merupakan salah satu pendiri Inkubator Inisiatif, kolektif seni yang fokus pada produksi dan distribusi pengetahuan seni. Saat ini Roosvita juga mengajar penulisan skenario di Akademi Film Jogja. Dalam karya ini Roosvita merupakan penggagas ide dan kerja kolaborasi.
Leia Rossa Amidala
Leia Rossa Amidala adalah pelajar SMP yang gemar membaca novel fiksi dan main game Genshin Impact. Pertemuannya dengan medium video terjadi saat mengerjakan tugas-tugas sekolah sejak di bangku sekolah dasar. Keahliannya memproduksi dan mengedit video makin terasah saat pandemi mengharuskannya belajar dari rumah dan membuat tugas dalam bentuk video. Dalam proyek seni ini Leia mengerjakan vokal dan membantu dalam pengambilan gambar. Saat ini Leia duduk di bangku kelas 9 SMP Negeri 3 Sleman DI Yogyakarta.
Ahsoka Padmerosa Shaak-Ti
Ahsoka Padmerosa ShaakTi merupakan murid kelas 6 di sekolah non formal Sekolahku MySchool, Yogyakarta. Ahsoka gemar menggambar secara digital, membuat animasi dan main game. Keahliannya dalam membuat animasi diperolehnya secara otodidak saat main game. Ahsoka membuat animasi stop motion berdasarkan karakter yang dibuatnya di Gatcha Life. Dalam proyek seni ini Ahsoka berperan sebagai editor.
Ada di Mana Kita Saat Ini?
2022
Video
Durasi 3 menit 41 detik
Karya ini berangkat dari pengamatan Roosvita, Leia dan Ahsoka terhadap kegiatan para Ibu setiap hari. Ibulah yang banyak berperan dalam mendidik anak. Ibu melakukan pengasuhan terhadap anak-anaknya sejak anak-anak bangun hingga kembali tidur. Seorang ibu kerap mengabaikan kepentingannya sendiri demi kepentingan anak, keluarga dan suami.
Dalam pidato pembukaan Kongres Perempuan I di Yogyakarta 22 – 25 Desember 1928, Ny Soekonto, Ketua Kongres menyatakan bahwa mereka menggagas Kongres Perempuan untuk mengangkat derajat kaum perempuan agar setara dengan orang laki-laki, mesti berjalan bersama-sama dalam pergaulan peri penghidupan umum, agar dapat mencapai tujuannya.
Sepuluh tahun kemudian, pada Kongres Perempuan ke-2, 22 Desember 1938, tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Ibu, untuk memperingati kegigihan Perempuan Indonesia yang berjuang bersama mengubah nasib perempuan Indonesia.
Tahun 2022, sembilan puluh empat tahun telah berlalu, bagaimana nasib Perempuan Indonesia kini?
Berjuanglah terus Perempuan Indonesia. Jalan kita masih panjang.