PERUPA

Nandang Gumelar Wahyudi (Nandanggawe)

Nandang Gumelar Wahyudi biasa dipanggil Nandanggawe. Ia memulai proses berkeseniannya saat hijrah ke Yogyakarta pada tahun 1986, Pada tahun 1999 karya lukisnya mendapat penghargaan 10 terbaik Phillip Morris Indonesian Art Award, dan pada 2009-2010 menjadi nominator dalam kompetisi drawing di Kulturni Centar Zrenjanin - Kraljevo, serta karya video drawing-nya tercatat dalam Triennial of Extended Art Media di Belgrade-Serbia.

Pada tahun 2000 ia mendirikan komunitas seni eksperimental INVALID URBAN Visual Art Ensemble, di Bandung. Kemudian pada 2011, ia mendirikan DrawingClass212 untuk mewadahi para seniman muda yang memiliki ketertarikan mengeksplorasi gagasan-gagasan baru seni melalui teknik drawing. Kedua komunitas ini masih terus aktif hingga saat ini.


KARYA

nandang_gumelar_wahyudi_nandanggawe_01
nandang_gumelar_wahyudi_nandanggawe_02

360 Hari Tanpa Tapi

2021 - 2022

Media campuran pada kertas

14,5 x 10 cm (360 pcs)

“360 Hari Tanpa Tapi” adalah sebagian karya dari episode “pencarian jalan pulang” untuk menemukan “rumah” di mana sepantasnya kita tinggal. Karya ini berisikan 360 lembar tentang catatan harian yang berisikan tawaran simbolis sekaligus alegori atas repetisi perjalanan satu tahun yang seolah tak bisa ditolak selain terus berjalan sampai rumah itu ditemukan.

360 hari, menawarkan 360 pilihan, namun juga bisa jadi 360 hal yang sama tanpa bisa memilih, sebuah repetisi yang pada akhirnya melahirkan tabula rasa (masa depan itu?).

Karya ini adalah sebuah eksperimen yang dilakukan dalam satu tahun ini tentang kebersamaan sekaligus juga ketunggalan subjek, keterasingan, dan makna keintiman dan kebersentuhan. Melalui pendekatan display yang tertutup dan harus dibuka satu persatu, disentuh, dilihat satu persatu dan sendiri mengarahkan karya pada makna interaksinya dengan publik, dan menjebak karya yang ada di dalamnya bisa jadi seakan tak penting meski setiap catatan itu memiliki cerita tersendiri di baliknya. Pencarian jalan pulang itu sesungguhnya tak lain menuju masa depan itu, di mana seharusnya kita tinggal.