PERUPA

R. Bonar “kinky twenty” Diat Senan Putro

Lahir pada tahun 1982 di Surakarta, Bonar belajar Seni Rupa di ISI Surakarta (Institut Seni Rupa Indonesia) jurusan senirupa murni lukis tidak selesai. Pada tahun 2009, membuat grup duo thedeoMIXBLOOD di Jogjakarta.thedoMIXBLOOD berfokus pada sejarah dan mitos Jawa serta isu-isu tentang agama, fashion dan identitas. thedeoMIXBLOOD secara konsisten menggunakan mainan sebagai media untuk menyampaikan gagasan dan bentuk visual dari ide yang mereka kerjakan. Mereka memilih mainan karena mainan adalah dunia kedua setelah dunia nyata, karena apa pun di dunia telah dibuat menjadi karakter mainan. Telah mengikuti beragam pameran diluar maupun didalam negeri dan telah menerima penghargaan 15 finalis BaCCA pada tahun 2015. thedeoMIXBLOOD juga dua kali mengadakan pameran tunggal tahun 2011 (kedai kebun forum Jogjakarta dan pada tahun 2013 viaviacafe and traveler Yogyakarta) serta melakukan serangkain workshop diluar maupun didalam negeri. Pada tahun 2020 tepatnya bulan April thedeoMIXBLOOD resmi bubar dan Bonar mulai menggunakan inisial “kinky twenty” saat sedang menggerjakan mural di ruang publik dan kegiatan seni lainnya.
Sejak tahun 2016 hingga sekarang, kegiatan Bonar fokus pada pembuatan mural di ruang publik dan mengeksplorasi bahan temuan (recycle) sebagai bagian esekusi karya serta menggunakan berbagai material antara lain kanvas,kertas,logam,serat alam, toys dan kayu. Pada tahun 2010 menjadi finalist at Bazzart art award by Vanezza art Link and Harppers Bazzart, Ritz Calton Hotel Jakarta. Pada Tahun 2012 menyelenggarakan pameran tunggal drawing di Tirana Art space, Jogjakarta dan pada tahun 2018 sampai 2019 bersama thedeoMIX BLOOD membuat workshop dan mural di Malaysia, Thailand, Singapura, Kamboja dan Vietnam.


KARYA

r_bonar_kinky_twenty_diat_senan_putro_happy_victim_2022

Happy Victim

2022

Plat bordes, stainless, besi rolling door, cat semprot letters stainless, spidol permanen, pastel

107 x 18 x 67 cm

Karya ini saya buat dari sampah besi (rongsok) yang biasa digunakan untuk membuat industri properti. Lalu kemudian saya satukan satu per satu. Proses ini sangat menyenangkan karena di sini saya mengexplorasi bahan dan merangkai suatu hubungan tentang sebuah material yang tidak punya kaitan satu dengan yang lainnya. Saya mencoba membayangkan material ini adalah suatu lingkungan atau dunia yang saya lihat sudah sangat tidak terkendali dalam proses pembuatan pembanggunannya terlihat indah, cantik, bagus tetapi di dalam ada kekacauan yang tumpang tindih, tetapi saya juga meyakini sesuatu yang tidak terkendali hancur pun masih punya kemungkinan untuk dibuat yang menarik. Kita semua adalah korban dari teknologi dan pengetahuan itu sendiri, namun kita sebagai korban pun berhak untuk membuat perubahan sesuatu yang menarik dan bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik bagi sesama.