Rakhmi Fitriani lahir di Bandung pada 3 April 1993. Saat ini bekerja sebagai arsitek lanskap sekaligus perupa. Ia mengenyam pendidikan S1 Arsitektur Lanskap di Institut Pertanian Bogor dan pernah mengikuti pelatihan Desain Permakultur di Bumi Langit pada tahun 2021. Proses berkeseniannya mempertemukan pengalamannya sebagai arsitek lanskap dan keterampilannya dalam membuat seni kriya tekstil, sebagai upayanya untuk memahami ruang sebagai wadah temporal yang terus berubah wajahnya baik secara alami maupun akibat campur tangan manusia. Ekspresi yang tertuang dalam karyanya terlihat melalui permainan tekstur kain dan benang. Gagasannya seringkali dituangkan dalam bentuk soft-sculpture yang tergantung di dinding.
Rakhmi telah beberapa kali berpameran sejak tahun 2019 yaitu: “Art for Orang Utan” (2019); “Kelola Art Fest” (2021); “Matra Kriya Festival” (2022); dan “Digital Art Shuffle Show” (2022).
Seri Sawah (Sawah Sumedang dan Sawah Kuningan)
2021-2022
Kain dan benang
100 x 41 cm (2 pcs)
Tanah berbicara tentang perjalanan hidup dan perkembangan peradaban manusia. “Seri Sawah” yang terdiri dari “Sawah Sumedang dan Sawah Kuningan” adalah tanah di mana Ayah dan Ibu saya tumbuh. Sebagai seorang keturunan seorang petani dan yang tinggal di dekat persawahan, kedua orang tua saya lekat dengan kehidupan petani dan berbagai kesulitan yang dialami oleh petani. Saya sebagai anaknya mendapatkan buah manis hasil perjuangan beliau dan merasakan hidup serba berkecukupan. Saya merenungi kenyataan tersebut dan berpikir bahwa walau saya memiliki darah petani namun hanya sedikit persinggungan saya dengan tanah. Saya dapat melihat keterhubungan dan kenyataan tentang sawah namun mungkin saya juga adalah salah satu sumber masalah tersebut. “Seri Sawah” adalah upaya saya untuk menelusuri kembali asal muasal dan jati diri saya sebagai seorang manusia, menelaah keterhubungan diri dengan tanah kelahiran orang tua saya.