PERUPA

Razan Wirjosandjojo

Razan Wirjosandjojo lahir di Jakarta, 1998. Ia menyelesaikan studinya di Jurusan Tari, Institut Seni Indonesia Surakarta. Razan mulai menggeluti praktik tari sejak 2010 hingga saat ini. Melalui aktivitasnya di bidang tari, Razan tertarik untuk melihat perluasan wahana tubuh dalam praktik keseniannya.

Razan pernah terlibat sebagai penampil dalam produksi karya beberapa seniman, di antaranya; Melati Suryodarmo, Rianto, Lee Mingwei, dan lainnya. Razan mulai menciptakan karya-karyanya sendiri, di antaranya film bertajuk “HIDOEP BAROE” (2020), “Sweating Rocks” (2022), dan “Harga Mahal yang Dibayar Murah” (2022). Ada pula performans bertajuk “If There Was A Chance To” (2020), “Lalu” (2020), dan “Surga Di Telapak Kaki Siapa?” (2021). Razan juga menciptakan karya pertunjukan bertajuk “Fajar Di Ufuk Barat” (2021).


KARYA

If There Was a Chance to

2020

Video performance

Durasi 3 menit 54 detik, 1080p, 16:9, 50fps, single channel, PAL

Karya ini terinspirasi dari hidup dalam pola tingkah laku masyarakat yang cenderung mengutamakan pencapaian dan obsesi kebendaan. Saya merasa hasrat untuk menjalani hidup yang ideal seringkali tidak selaras dan menimbulkan penyesalan. Melalui aksi performans ini, saya mencoba untuk melihat hubungan antara alam dan diri sebagai upaya pemulihan kesadaran.

Karya ini diproduksi oleh Studio Plesungan dalam program PILGRIM-Undisclosed Territory #12 Edisi Khusus. Performans ini dilakukan pada tanggal 10 November 2020 di Pacitan, Jawa Timur, Indonesia.