Rizky Dwi Eka Putra, lahir di Lakitan pada 1996, dan masih aktif sebagai mahasiswa Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Padang. Proses berkesenian yang dilaluinya banyak mengubah persepsinya dalam menjalani hidup, dan baginya karya itu “seperti seorang bayi, yang tidak bisa memilih di rahim di mana ia akan akan dilahirkan”. Karya-karya yang ia hadirkan tidak pernah lepas dari hal-hal terdekatnya, dan lingkungannya.
Rizky juga tergabung dalam Komunitas Rumah Ada Seni dari tahun 2021, dan aktif berpameran baik di daerah dan kegiatan seni di luar negeri, di antaranya: Affordable Art Fair Malaysia di Fahrenheit 88 Shopping Mall Kuala Lumpur (2021); Pameran Nusantara “Terra (In) Cognita” di Galeri Nasional Indonesia (2021); dan pameran di kampus Universitas Negeri Padang “In.Ex Circle” (2022).
Pesisir Selatan
2022
Media campuran pada kanvas
120 x 100 cm
Tepatnya pada tanggal 2 November 2011, hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Akibat hujan tersebut terjadi banjir yang merendam ribuan rumah, lahan pertanian, dan perkebunan, beberapa sekolah, serta memutus akses jalan lintas Sumatera. Banjir ini juga memakan korban 4 orang meninggal dunia dan 52.315 orang mengungsi.
Dari peristiwa tersebut, saya melihat bahwa bencana itu adalah sebuah proses menuju keseimbangan. Karena di setiap akibat akan merujuk kepada sebabnya. Air memang menjadi salah satu sumber kehidupan dan di hati kami masyarakat Pesisir Selatan, air memiliki makna yang juga penting.