Wayang Millenial TriwikramaDurasi: 04:47Oleh: Bob SutopoAsal: Bekasi
Deskripsi:Lahirnya Wayang menandai suatu zaman, memiliki makna filosofi dan simbolik yang berbeda, baik Wayang Purwa, Wayang Madya, Wayang Krucil, Wayang Beber dan lain sebagainya. Mereka memiliki ciri mandiri dan menandai suatu zaman dimana wayang tersebut di lahirkan. Demikian juga tokoh-tokoh dalam Jagad Wayang.
Secara historis Wayang kontemporer gaya Bob Sutopo kali ini hadir menandai dimana terjadinya Pandemi Global Covid 19 dengan lahirnya tokoh baru” Virus Corona”.
Corona adalah virus jenis baru yang muncul pada Desember 2019 di Wuhan dan di gambarkan sebagai mahkluk kasat mata, namun memiliki watak seperti Raksasa , cepat berkembang biak dalam waktu yang sangat singkat. seperti Raksasa yang bubrah,bertriwikrama.
Corona tidak akan mati selama masih bercoloni dengan inangnya, sehingga harus dilawan dengan penuh kesabaran.
Namun sabar saja tidak cukup, maka harus di imbangi dengan suatu kekuatan, Dalam Mitologi wayang ada beberapa tokoh yang bisa bertiwikrama, tetapi yang berangkat dari kesabaran hanyalah raja Amarta, Yudistira/ Puntadewa. Yang berubah wujud menjadi raksasa sebesar gunung anakan,berwarna putih,dan rambut bercahaya mengeluarkan api.
Lahirnya wayang Corona telah merubah tatanan kehidupan baru Jagad Raya, tidak terkecuali di bidang kesehatan, pendidikan ekonomi tetapi juga social budaya .akibat kurangnya kesadaran masyakat terhadap protocol kesehatan , menyebabkan penyebaran Covid 19 terus meningkat, dan memakan korban mencapai 13,02 juta orang terinfeksi, dan 571 .000. meninggal dunia. dan Indonesia menempati posisi ke 33 dari 213 dengan 75.699 kasus, dan 3.606 orang meninggal dunia,berdasarkan data tgl 12 Juli 2020.
Meminjam istilah Gus Mus, setidaknya ada 19 Sinaptik Pertentangan dan membawa pergeseran Tata nilai baru dalam pandemi global covid 19 yaitu: Banyak rumah semakin besar,tetapi keluarga semakin kecil. Gelar semakin tinggi akal sehat semakin rendah. Pengobatan semakin canggih, Kesehatan semakin buruk.Travelling dunia, tetapi tidak kenal tetangga.Penghasilan semakin meningkat, ketentraman jiwa semakin berkurang.Kualitas ilmu semakin tinggi,Kualitas Emosi semakin rendah.Jumlah manusia semakin banyak,rasa kemanusiaan semakin menipis.Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang. Perselingkuhan semakin marak,kesetiaan semakin punah,Banyak teman di media Sosial, tetapi tidak punya sahabat sejati. Minuman semakin banyak jenisnya,Air bersih semakin berkurang jumlahnya.Pakai jam tangan mahal, tetapi tak pernah tepat waktu.Ilmu semakin tersebar, adap dan akhlak semakin lenyap. Belajar semakin mudah, Guru semakin tidak dihargai. Teknologi informasi semakin canggih ,fitnaah dan aib semakin tersebar. Orang rendah ilmu banyak bicara, Orang yang tinggi ilmu banyak diam. Tontonan semakin banyak,Tuntunan semakin berkurang.
Banyak kesatria, kaum intelektual, para ulama, para relawan yang terus berjuang dan berjuang, berusaha memutus mata rantai penyebaran mahluk mematikan itu, tetapi sebagian memprovokasi dan menyebarkan hoak di berbagai media untuk kepentingan sesaat.
Semoga dengan momentum Pameran ini bisa menumbuhkan kesadaran baru, memulai dengan tatanan kehidupan baru, gaya hidup baru (New Normal). Kehadiran Virus Corona hanyalah bagian kisah dari Cerita Wayang Nusantara , seniman dan masyarakat ada didalamnya.
Mari Mengerahkan segala kekuatan dan potensi yang ada ( Ber Triwikrama ) Bersatu Melawan Corona!!!
Terimakasih.