Taman Budaya Aceh

Aceh dan Segala Kerapuhan

Aceh dan Segala Kerapuhan

Ukuran: 80x90 cm

Media: Akrilik pada Kanvas

Tahun: 2019

Deskripsi Karya:
Karya ini menggambarkar kondisi Aceh di masa kini, dimana Aceh sudah menjadi ranting-ranting yang hanya berdiri diatas lipatan-lipatan kertas yang dijadikan perahu yang mengapung dan awang ditengah lautan. Masih banyak janji-janji dan kesepakatan yang tidak dilaksanakan dan masih menjadi misteri. Rumah Aceh yang seharusnya kokoh dan berdiri tegak menjadi rapuh terhadap segala keaadan yang menjadi permasalahan di daerah, baik itu di sektor ekonomi, politik, sejarah bahkan seni dan Budaya.

Iswadi Basri
Iswadi Basri

Biografi perupa:
Iswadi Basri adalah seorang seniman kelahiran Geulidieng, Padang Tiji 30 Juni 1977. Iswadi aktif berkarya dalam bidang seni rupa dari tahun 1997 semenjak ia tamat sekolah menengah atas. Ia memulai karirnya dengan menjadi pelukis di Jakarta. Kemudian ia kembali ke Aceh pada tahun 2004 dan membentuk sebuah Komunitas Seni Rupa yaitu, Komunitas Apotek Wareuna. Pada tahun 2018 Iswadi pernah mendapat anugrah sebagai pelukis terbaik Aceh pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA-7). Ia juga aktif mengikuti pameran-pameran baik itu lokal maupun nasional. Beberapa pameran yang pernah diikuti Iswadi diantaranya adalah Pameran Jakarta binalle “Maju Kena Mundur Kena Bertindak Sekarang” Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada tahun 2015, berikutnya ada Pameran lukisan pada PKA 7 pada tahun 2018 di Taman Budaya Aceh. Pameran Galeri Nasional “Serambi Seni” pada tahun 2018 di Taman Budaya Aceh.“Normal?” pada tahun 2020 di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Aceh dan Pameran “Aceh International Sketch 2021” di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Aceh.

Kembali ke Taman Budaya