Ukuran: 100x120cm
Media: Serbuk Oyan, Akrilik pada Kanvas
Tahun: 2021
Deskripsi Karya:
"Terkapar Dalam Mimpi, tak berdaya, jiwa yg mati sesaat adalah cara bagi saya untuk memuaskan keinginan dan hasrat yang tidak bisa diterima oleh naluri saya dalam berkesenian. Dan ketika terbangun dari tidur yang panjang itu berharap bisa memulai sesuatu hal yang baru.
Dalam visual karya ini, Sosok yang terkapar adalah potret diri saya. Buku, televisi adalah sebuah media informasi yang dapat membuka cakrawala dunia yang sangat luas. Titik merah terikat pada sebuah tali dalam genggaman adalah Doa dan harapan, dimana semua itu akan dilalui melalui Proses berkarya sehingga bisa menggapai keinginan dan hasrat berkesenian dengan harapan menemukan Sebuah jalan dan estetika adalah Gold dalam berkarya, yang tidak hanya pada satu zona Berkesenian tetapi tersebar di berbagai sudut-sudut estetik."
Biografi perupa:
Memiliki pengalaman pangeran sebagai berikut. Tahun 2021, Pameran bersama Perupa Gorontalo LUAR PETA, RuangDalam Art House, Pameran Bersama Perupa Gorontalo ENZIM, UNG Training Center. Tahun 2019, Pameran Seni Jelang Panen Padi MAA LEDUNGGA, Huntu Art Distrik, Gorontalo, Pameran Bersama Perupa Gorontalo, PIJAR TIMUR, Studio Jaring – Batu – Jawa Timur, Pameran Bersama Perupa Gorontalo (HELUMO) Kantor Bupati Bone Bolango Gorontalo, Pameran Bersama Perupa Gorontalo (Motombulu Lipu) Gorontalo. Tahun 2018, Pameran Bersama Perupa Gorontalo (Transit) Galeri Elcana, Jakarta, Pameran Bersama Perupa Gorontalo (Tupalo) Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Ukuran: 90x90cm
Media: Akrilik Spidol Pulpen pada Kanvas
Tahun: 2021
Deskripsi Karya:
Banyak hal yang terjadi disekitar kita sejak 2 tahun terakhir disebabkan Covid 19. Kejadian kejadian ini sangat membekas di benak orang orang yag kehilangan orang orag terkasih mereka. Jumlah angka kematian disebabkan Covid 19 sangat melonjak di dua tahun terakhir ini, baik itu yang terdata maupun tidak. Kejadian ini menyisakan kesedihan mendalam. Harvester of sorrow (Pemanen kesedihan) menggambarkan bagaimana kesedihan seorang anak yang kehilangan kedua orang tuanya akibat Covid 19. Ketika dia mencurahkan semua uneg unegnya lewat karya dan gambar pada sebidang tembok dan terbyata itu dilarang. Yang bisa dia perbuat hanya berdoa untuk kebahagiaan kedua orang tuanya di alam sana...
Biografi perupa:
Yayat Gokilz, lahir di Gorontalo dan berdomisili disini sampai sekarang dan bekerja sebagai seniman. Sebagai berikut merupakan pengalaman pamerannya dari tahun 2018 – 2021. 2018, Pameran bersama Perupa Gorontalo "TUPALO" di Galeri Nasional Jakarta, Pameran bersama Perupa Gorontalo "Transit" di Galeri Elcana Jakarta, Pameran tandem (berdua) bersama Illustrator Anang Suryana Musa" Minus-2" di Galeri Riden Baruadi Gorontalo. 2019, Pameran bersama Perupa Gorontalo "Pijar Timur" di Studio Jaring, Batu Jawa Timur, Pameran bersama perupa Gorontalo "Walama" di Lembah Metro Resort, Batu Jawa Timur, Pameran Bersama Perupa Gorontalo dan Perupa Undangan “Maa Ledungga 2019”, Huntu Art Distrik, Gorontalo. 2020, berpartisipasi dalam buku "Indonesia Melawan Corona" kumpulan kartun yang Diselenggarakan PAKARTI (Persatuan Kartunis Indonesia). 2021, Pameran bersama Perupa Gorontalo "WoloUtiye?" Pilot Project "LUARPETA" Ruang Dalam Art house, di Ruang Dalam Art house Yogyakarta. 2021, Pameran Bersama “Cek Ombak" Langgeng Art Foundation, Yogyakarta