Taman Budaya Jawa Barat

Halaman Baru Rumah Ku

Halaman Baru Rumah Ku

Ukuran: 110x100cm

Media: Akrilik pada Kanvas

Tahun: 2021

Deskripsi Karya:
" rumah menjadi alasan setiap manusia untuk kembali dari berbagai aktivitasnya, manusia dengan berbagai aktivitasnya seringkali melupakan rumah begitupun halamannya hanya sebatas sebagai tempat istirahat saja, semenjak pandemi covid-19 manusia di dunia dibatasi aktivitasnya hal ini untuk mengurangi dan memutuskan rantai penyebaran sehingga manusia terpaksa untuk berdiam diri di rumah saja. manusia sebagai tubuh dan pikiran selalu melakukan berbagai keinginannya untuk melihat, menilai dan berkehendak dengan tidak dibatasi oleh ruang, jarak dan waktu, akan tetapi semenjak pandemi terjadi kehendak itu dibatasi oleh ruang, jarak dan waktu itu sendiri sehingga dipaksa untuk berdiam di rumah saja, rumah yang kemungkinan awalnya hanya tempat beristirahat kini menjadi ruang yang harus dinikmati seluas mungkin mulai dari ruang tidur, ruang tamu dan ruangan lainnya terutama halaman rumah yang mungkin waktu diluangkan untuk menikmati halaman begitu sebentar, akan tetapi sekarang ini malah menjadi tempat yang begitu banyak atau sering dikunjungi, semakin lama berdiam dan menikmati halaman rumah timbul kepekaan terhadap setiap sudut mata melihat, pikiran pun memerintahkan tubuh untuk menyapa dan bebicara kepada setiap yang terlihat dihalaman rumah mulai dari tumbuhan, ikan yang ada dikolam halam rumah, kucing piaraan bahkan burung yang berkicau disangkarnya. halaman sebagai ruang pikiran melakukan penyadaran bahwa untuk memenuhi kebutuhannya tidak selamanya dengan cara bermain dialam luar atau berinteraksi dengan banyak orang yang awalnya seri mempersepsi bahwa tempat untuk bermain dan bergembira itu dengan keluar dari halam rumah dan berinteraksi dengan banyak orang"

Muchammad Widhi
Muchammad Widhi

Biografi perupa:
Muchammad widhi NRS lahir di kabupaten Cianjur pada tanggal 07 November 1993, menggeluti bidang seni rupa sejak tahun 2008 dan secara akademik belajar seni rupa di FSRD ISBI Bandung pada tahun 2013 hingga 2017, sebagai pelukis selain berkarya sering juga mengikuti berbagai event pameran baik yang diselenggarakan oleh taman budaya jawa barat juga pameran diberbagai kota bahkan di luar negeri, disamping itu selain sebagai pelukis widhi juga merupakan  pengajar seni di sekolah baik formal maupun non formal terhitung dari 2014

ZOOM #8 KUTUB

ZOOM #8 KUTUB

Ukuran: 20x20cm (24 pcs)

Media: Akrilik pada Kanvas

Tahun: 2021

Deskripsi Karya:
" Karya ZOOM pada dasarnya menekankan inti dasar dari manusia itu sendiri yang terkadang abstrak dalam kehidupannya, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan bersosial. Kemudian Karya ZOOM mengupas lebih jauh inti dari apa itu figure manusia dalam kehidupan ini, pemikiran ini berdasarkan dari pengelihatan sehari-hari aktivitas manusia itu sendiri yang semakin sini semakin tidak bernilai. Mungkin ketidak bernilaian ini buah hasil dari paradigma pemikiran manusia itu sendiri yang muncul dari alam bawah sadarnya yang kemudian manusia itu sendiri tidak memikirkan nilai-nilai apa saja yang ada dalam figure manusia. Karya ZOOM dibuat dengan meng-abstraksi sebuah bentuk figure manusia maupun objek benda yang saya temukan dan memiliki sebuah cerita maupun makna yang terkandung didalamnya. KUTUB mencoba menyampaikan sebuah perasaan yan timbul dari dampak yang dialami saat ini. Bahwa segala sesuatu pasti selalu ada dampak baik dari kejadian buruk yang terjadi. Dampak lain yang saya lihat adalah bagaimana manusia saat ini lebih melepaskan ego kemanusiaannya, hal ini menjadikan dua kelompok yang mungkin tidak terlihat jelas namun bisa dirasakan. Dalam karya ini dua kelompok tersebut saya visualisasikan menjadi dua warna yang berbeda, ada warna biru yang mengindikasikan kelompok yang memang bisa menempuh berbagai masalah dengan kepala dingin, sebaliknya warna merah mewakili kelompok yang memang berbanding terbalik dari warna biru tadi. Kemudia pada karya ini saya mewakili sebuah perasaan tersendiri yang dialami saat ini, seperti contoh keberadaan budaya yang kian sini semakin terlupan akibat tergerus arus dari luar yang sangat deras. Fenomena ini menimbulkan rasa pilu yang cukup mendalam, bagaimana budaya asli tanah air sendiri dilupakan begitu saja. Karya ini berharap bisa mengalirkan sebuah perasan moral yang terkandung didalamnya kepada apresiator. Karya ZOOM pertama kali dibuat pada saat pandemi muncul, perasaan yang timbul kala itu membuat sebuah gerakan dalam diri yang kemudian bisa menghasilkan karya ZOOM, yang dimana karya ini dibuatatas dasar perasaan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan sehari-hari yang dialami-pun memiliki sebuah cerita dan pengalaman tersendiri, baik itu muncul dari figur seseorang maupun objek benda yang ditemui setiap harinya. "

Raindra Satrya Janari
Raindra Satrya Janari

Biografi perupa:
" Rainda Satrya Janari lahir di Bandung, 22 Agustus 1998, saat ini tinggal di Bandung. Baru saja menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Indonesia, jurusan Pendidikan Senu Rupa. Sejak kecil sudah suka melukis. Karya-karya yang dibuat kebanyakan lukisan, namun kini mulai mengeksplorasi instalasi dan seni media. Tema-tema yang diangkat dalam karyanya tak jauh dari persoalan figur manusia dan objek benda yang diabstraksi demi menumkan sudaut pandang yang berbeda. Rainda sudah cukup banyak mengikuti pameran bersama dan sudah empat kali mengkuratori pameran seni rupa. Pameran yang diikuti di Indonesia cukup banyak, dan pernah sekali pameran bersama secara virtual (pameran internasional) . Sejak pandemi Covid-19, Rainda mengikuti pameran daring. Selain sebagai seniman, ia juga berprofesi sebagai kurator seni."

Kembali ke Taman Budaya