Ukuran: 100x100 cm
Media: Akrilik pada Kanvas
Tahun: 2020
Deskripsi Karya:
"UYAT atau sebutan Topeng untuk suku dayak kenyah, topeng ini biasanya berbentuk binatang-binatang yang menyeramkan dan difungsikan untuk menakuti anak-anak suku dayak pada waktu menjelang malam agar tidak bermain di luar rumah, mengingat berbahayanya hutan pada waktu malam, adanya binatang buas ataupun musuh.
Munculnya ide penciptaan karya ini sebenarnya saya hubungkan saat pemerintah menerapkan pembatasan social di masyarakat dalam penangganan pandemic Covid-19, saya membayangkan betapa susahnya adaptasi baru ini bagi masyarakat untuk tidak bersinggungan dengan orang lain dan harus tinggal di rumah dan susahnya pemerintah dalam penerapan kebijakan tersebut. Seandainya pemerintah punya cara pendekatan social dan culture daerah dimana hal tersebut digunakan dalam penerapan kebijakan pasti tidak akan banyak gesekan aparat dan masyarakat dan akan lebih menenangkan dan menyenangkan masyarakat. Seperti suku dayak kenyah Kalimantan Utara dalam menjaga anak-anak mereka dari bahaya dengan Uyat bukan pukulan rotan."
Biografi perupa:
"
Eri Prabowo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 9 Januari 1980. Kuliah di ISI Surakarta mengambil jurusan Seni Rupa, prodi Kriya Seni. Tahun 2015 ia pindah ke Kalimantan Utara sampai sekarang. Di Kalimantan Utara Eri Prabowo bekerja sebagai Pamong Budaya Pertama Bidang Kesenian sambil terus berproses di dunia seni lukis. Karyanya kebanyakan terinspirasi dari struktur pembentuk alam/hutan, mengeksplorasi hutan dan isinya (pohon, bintang dan manusia), budaya suku dayak Kalimantan Utara dan Kearifan lokalnya.
Riwayat pameran 3 tahun terakhir.
2019: Pameran Besar Seni Rupa Kaltar. Tanjung Selor
2019: Pameran Besar Seni Rupa 2019 “Kayuh Baimbai” Samarinda
2019: Pameran Drawing Komunitas Hisset. Tarakan
2020: Pameran Besar Seni Rupa Kaltar. Tanjung Selor"