Ukuran: 60x90cm
Media: Pewarna Pinang pada Kanvas
Tahun: 2019
Deskripsi Karya:
Karya ini terinspirasi dari potret anak-anak Papua yang dibesarkan dalam tradisi kesederhanaan dengan budaya yang sangat kental dan unik. Salah satunya adalah tradisi menokok sagu. Tradisi ini umumnya dilakukan secara kolektif dalam satu keluarga atau dalam klan (kelompok kekerabatan). Dalam kegiatan menokok sagu anak-anak turut serta dalam aktifitas tersebut sehingga terjadi proses transfomasi pengetahuan/kearifan lokal (local wisdom). Mereka telah belajar pemanfaaatan dan perlakuan terhadap alam sejak kecil khususnya dalam pemenuhan kebutuhan utama khususnya pangan yang hampir keseluruhannya bersumber dari alam. Aktifitas seperti ini masih sangat mudah dijumpai pada wilayah-wilayah pinggiran dan pelosok. Meski diakui, dewasa ini interaksi sosial dan peradaban telah membawa banyak perubahan khususnya pada wilayah-wilayah kota, namun anak-anak Papua tetap percaya diri tampil dalam kekhasan tradisinya yang telah membesarkan mereka dari rahim sagu.
Biografi perupa:
Syafiuddin Halid lahir di Maroangin Enrekang, 06 Oktober 1975, saat ini ia tinggal di Jayapura. Menempuh pendidikan seni di UNM Makassar (2005) kemudian melanjutkan studi di pasacasarjana ISI Yogyakarta (2008). Sejak kuliah ia aktif berkarya khususnya di Media (kolom karikatur dan cergam). Karya-karyanya banyak dijumpai dalam bentuk ilustrasi pada buku-buku dan media pembelajaran bagi anak-anak pedalaman khususnya di Papua yang diterbitkan UNICEF serta berbagai lembaga lainnya. Syafiuddin Halid aktif melukis dan mengikuti berbagai event dalam dan luar negeri. Eksplorasi karya lukis dewasa ini mengarah pada penggunaan potensi pewarna lokal yang sangat mudah diperbaharui (renewable), tanpa kandungan racun (toksin), mudah terurai/terdegradasi serta ramah lingkungan dengan pendekatan simbol-simbol kekayaan Nusantara khususnya Papua.