Ukuran: 100x70cm
Media: Akrilik pada Kanvas
Tahun: 2021
Deskripsi Karya:
Karya ini dimaksudkan berbicara tentang Budaya Siri, Siri adalah suatu nilai budaya yang dijiwai dan menjadi pegangan Masyarakat di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Kata Siri secara harfiah berarti rasa Malu dan secara nilai adalah suatu pandangan hidup dalam masyarakat/suku suku {Mandar, Makassar, Bugis, Toraja dan lainnya suku suku di Sulawesi Selatan dan Barat} yang sangat dijunjung Tinggi. Siri adalah tentang harga diri, rasa malu dan sensitivitas moral sosial.
Dengan menyesuaikan tema yang diangkat pameran RESTART ini, karya ini mencoba dan berupaya memvisualkan karakter nilai budaya dalam hal ini SIRI’, bagaimana realita keberadaannya dalam jiwa dan pikiran masyarakat dalam menanggapi kondisi dinamika realitas kebangsaan. Realitas bangsa sekarang ini {dari dulu juga) begitu carut marut dalam permasalahan yang sangat kompleks baik dari segi politik, ekonomi, ancaman disintegrasi, sara, dekadensi moral dan lain-lain. Realitas problem bangsa yang sedemikian itu adalah tanggung jawab semua yang jadi bagian dari Negara ini baik BIROKRASI maupun RAKYAT untuk bekerja sama dalam upaya menemukan jawaban jawaban ideal sebagai solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan itu.
Melihat kenyataan bangsa saat ini sebagian besar orang telah kehilangan kepedulian untuk mengambil andil dalam membangun dan menyelesaikan permasalahan bangsa, sebagian orang telah dan terus menginjak nilai kebenaran masa bodoh dan telah kehilangan malu. Harga diri tidak lagi menjadi sesuatu yang dijunjung tinggi. Sebagian besar lebih memilih rasa aman yang dungu, kesenangan dan keuntungan dengan berbagai cara tanpa ada tanggung jawab moral sebagai manusia dan sebagai pengabdi pada negaranya sendiri. Sebagian banyak orang di Negara ini telah kehilangan SIRI’. Inilah yang dimaksudkan dalam karya ini seperti judulnya ‘MATE SIRI’ {bahasa Mandar Sulawesi Barat) yang artinya RASA MALU YANG SUDAH MATI.
Visualisasi karya ini adalah simbol-simbol dengan teknik yang semi ekspresif. Realitas Bangsa yang berada dalam masalah berat dan kompleks saya simbolkan pada warna merah putih yang menjuntai turun. Bendera tanpa spirit dan lusuh, meleleh dan luruh dalam Sakit. Disisi kanan kiri bagian atas saya memvisualkan kelam dan panas yang menyatu. Visual yang diposisikan dibawah adalah Tanduk sebagai symbol SIRI yang mati dengan dibungkus sebagiannya kain putih mengarah ke liang (kain Kafan). Lalu Parang (Kondowulo, pedang khas kedaerahan SULBAR) yang bengkok, lembek, meleot adalah simbol spirit dan ruh perlawanan dalam nilai SIRI yang telah menjadi sangat tak berdaya. Demikian karya MATE SIRI` Wassalam.
Biografi perupa:
Karya ini dimaksudkan berbicara tentang Budaya Siri, Siri adalah suatu nilai budaya yang dijiwai dan menjadi pegangan Masyarakat di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Kata Siri secara harfiah berarti rasa Malu dan secara nilai adalah suatu pandangan hidup dalam masyarakat/suku suku {Mandar, Makassar, Bugis, Toraja dan lainnya suku suku di Sulawesi Selatan dan Barat} yang sangat dijunjung Tinggi. Siri adalah tentang harga diri, rasa malu dan sensitivitas moral sosial.