Introduksi

Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia

Penelusuran jejak sejarah seni rupa seperti tidak ada habisnya, dari waktu ke waktu kita terus menemukan adanya karya-karya baru yang belum diketahui secara luas oleh publik , baik karena tersimpan dalam koleksi pribadi maupun juga berada di negeri yang jauh, dan kali ini, kita, melalui Galeri Nasional Indonesia akan menggelar sebuah pameran “Zaman Peralihan” yang menghadirkan karya-karya dari tahun 1950-an dan 1960-an yang untuk waktu cukup lama berada di luar negeri, bahkan sampai saat ini, yaitu di State Museum of Oriental Art di Moscow.

Karya karya ini untuk waktu yang cukup lama berada di luar negeri karena merupakan bagian dari muhibah kebudayaan di masa lalu, dan saat ini atas kerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia dan juga kerjasama diantara kementerian di bidang kebudayaan, maka pameran ini bisa terselenggara.

Tentu kita bersyukur bisa melihat kembali karya karya yang selama ini berada di luar negeri, dan kiranya ini semua akan menambah pengetahuan kita mengenai sejarah seni rupa yang masih terus perlu kita gali dari waktu ke waktu.

Tentu kita berharap dengan adanya pameran ini, maka diskusi mengenai sejarah seni rupa Indonesia juga akan terus berkembang semakin mendalam dan kita berharap tentunya ada banyak lagi mutiara lain yang dikoleksi di tempat-tempat lain bisa kita temukan dan juga hadirkan kepada public.

Dan saya secara khusus berterimakasih kepada Galeri Nasional Indonesia dan juga Museum Seni Ketimuran di Moscow serta KBRI di Moscow yang memberikan dukungan penuh sehingga kegiatan ini bisa terselenggara dengan baik, berharap ini semua membawa manfaat kepada khalayak kita.

Demikian salam budaya.

 

Hilmar Farid

Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia


Introduction

Director General of Culture of the Republic of Indonesia

Tracing the trail of art history could feel endless. From time to time we continue to discover new artworks that are not widely known by the public, either because they are stored in private collections or located in faraway countries. This time, through the National Gallery of Indonesia, we will present “Zaman Peralihan” (the Period of Transition) exhibition that features works from the 1950s and 1960s which have been abroad for quite a long time until today, at the State Museum of Oriental Art in Moscow.

These artworks have been abroad for a long time because they were part of the cultural donation policy in the past, and now due to the collaboration with the National Gallery of Indonesia and also the collaboration between the ministries in the field of culture, this exhibition can successfully be held.

We are very grateful to be able to enjoy these artworks which have been abroad all this time and hopefully, they will add to our knowledge about the history of art that we still need to explore from time to time.

We surely hope that with this exhibition, discussions about the history of Indonesian art will also continue to grow deeper and we hope there will be more precious artworks collected in other places that we can discover and present to the public.

And I am especially grateful to the National Gallery of Indonesia, the Museum of Oriental Art in Moscow, and the Indonesian Embassy in Moscow, who provided their full support for this activity to be held successfully, and we hope that this exhibit will benefit our audience.

Salam Budaya

 

Hilmar Farid

Director General of Culture of the Republic of Indonesia