Dunia Anjing
1965
Cat minyak pada kanvas
45 x 70 cm
Koleksi Galeri Nasional Indonesia.
Dalam lukisan ini diungkapkan keriuhan anjing-anjing merah dan hitam yang saling menggonggong dan berkelahi. Di sela-selanya terselip juga anjing-anjing putih dalam irama mereka. Karya ini memancarkan karakter yang keras, karena sosok-sosok anjing muncul dalam dinamika gerak dan ekspresi kemarahan. Di samping itu, warna, tekstur, dan goresan yang membangun lukisan dunia anjing ini memperlihatkan kekontrasan dan dinamika yang saling menguatkan. Penggambaran objek-objeknya tidak naturalis-realistik namun cenderung ekspresif dan datar, tanpa detail dan volume.
Karya tentang dunia anjing ini dibuat tahun 1965, yaitu suatu masa dalam pertentangan ideologi dan kekerasan sosial. Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa sensibilitas Agus Djaja terhadap konteks sosial yang terjadi sangat kuat dalam lukisan ini. “Dunia Anjing” merupakan sebuah metafora simbolis yang diciptakan Agus Djaja untuk melukiskan disintegrasi sosial yang sedang terjadi pada waktu itu. Perkelahian antara sesama saudara yang disebabkan oleh perbedaaan warna “bulu” (ideologi) mengakibatkan anarki dan kekacauan sosial (chaos).
World of the Dogs
1965
Oil on canvas
45 x 70 cm
Collection of the National Gallery of Indonesia.
This painting depicts the clamor of red and black dogs, barking and fighting. In the midst of this turmoil are white dogs moving to their own rhythm. This work radiates a strong character, because the dog figures appear in movements and expressions of rage. Aside from that, the colours, texture, and strokes that created this world of dogs in the painting reinforce the contrasts and the dynamics. The depiction of objects is not naturalistic-realistic but tends to be expressive and flat, without detail and volume.
This world of dogs painting was made in 1965, a dangerous period of contesting ideologies and social violence. One can, therefore, sense Agus Djaja’s sensibilities about the state of affairs of the times that is strongly evident in this painting. “The World of Dogs” is his metaphor about the social disintegration that was unfolding at the time. Fights between brother and brother caused by differences in colour of their skin (ideology) led to anarchy and social chaos.