Mbah Irosentono
1960
Cat minyak pada kanvas
68,5 x 90 cm
Koleksi Galeri Nasional Indonesia.
Karya ini menggambarkan seorang kakek yang sedang mengasah sabit. Dengan mengenakan blangkon (ikat kepala), pakaian komprang (longgar), dan berkalung sarung, sosok tua itu bekerja dalam setting halaman rumahnya yang sederhana. Seperti pelukis-pelukis lain pada masa tahun 1960-an, Trubus banyak mengungkapkan kehidupan masyarakat bawah sebagai upaya penggambaran kebenaran realitas yang didasarkan pada paradigma estetik kerakyatan. Lukisan ini mengungkapkan makna tentang kecintaan dan kesungguhan manusia dalam bekerja walaupun dalam usia senja.
Old Man Irosentono
1960
Oil on canvas
68,5 x 90 cm
Collection of the National Gallery of Indonesia.
The painting “Mbah Irosentono” (1960) depicts an old man sharpening a sickle. Wearing blangkon (head scarf), komprang (loose) garb, and a sarong around the shoulders, this old figure is working within the setting of his modest house. As other painters of 1960’s, Trubus often expressed the reality of people’s life in an endeavor to depict reality according to the populist aesthetic paradigm. This painting expresses the meaning of love and the human passion for working, even until old age, despite the old man’s frail physique.