Deskripsi:Bumi yang sudah tua ini, semakin lama bebannya semakin bertambah berat. Bumi hanya bisa menangis dan merintih, karena bumi tidak mampu menolak atau menghindar dari apa yang terjadi diatasnya, seperti eksploitasi bumi oleh manusia secara besar- besaran dan terus- menerus sehingga terjadilah pencemaran air, polusi udara, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, pemusnahan habitat dan sebagainya yang kesemuanya itu pada akhirnya akan mengakibatkan kesulitan dan penderitaan pada manusia itu sendiri. Disisi lain, manusia begitu bebasnya, begitu congkak dan sombongnya berbuat berbagai macam kemaksiatan diatas makluk yang bernama bumi ini. Semua manusia telah menjadi raja bagi hawa napsunya sehingga ia tidak peduli dengan apapun dan kepada siapapun.
Kini saatnya manusia harus banyak belajar dari kesalahanya dan sadar bahwa manusia hanya sekedar makluk yang sangat lemah. Sang Pencipta kini dengan mudahnya meruntuhkan kesombongan manusia, menghancurkan kecongkaanya dan menghentikan kemaksiatannya dengan dikirimnya makluk sangat kecil bernama corona. Makluk kecil ini ini ternyata sangat ditakuti oleh manusia yang dicipta sebagai makluk yang paling sempurna.
Kini saatnya bumi beristirahat dari beban beban yang berat. Dan saatnya memperbaiki diri dari kerusakan-kerusakan alam untuk menata masa depan kehidupan yang lebih manusiawi bagi manusia itu sendiri.