Biodata Kontributor Foto

Risman Marah

Risman Marah

Bernama lengkap Surisman Marah, pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat pada 3 Mei 1951 ini merupakan alumnus Sekolah Tinggi Seni Rupa (STSR) Indonesia, Yogyakarta di Jurusan Seni Lukis pada 1974. Risman juga merupakan mahasiswa pertama asal Sumatera Barat yang berkuliah di sekolah tersebut. Setelah lulus, Risman sempat menjadi asisten dosen di Jurusan Seni Lukis. Akan tetapi publik mungkin lebih mengenai Risman sebagai fotografer.

Risman sudah menekuni dunia fotografi sejak 1972, ketekunannya membuatnya kemudian merasakan titik jenuh di sekitar tahun 2000-an yang kemudian mendorongnya menemukan konsep Fotografi Buta.

Teknik Fotografi Buta ialah Teknik memotret yang melibatkan penyandang tuna netra. Hal ini menurut Risman merupakan caranya mendobrak pakem fotografi agar ia bisa keluar dari kejenuhannya. Pada 2008 Risman kemudian mengajak tiga orang penyandang tuna netra untuk membantunya dengan dibekali kamera DSLR. Hasil jepretan ketiga orang tersebut disortirnya menjadi 20 karya yang ia pameran di Yogyakarta pada 15 Agustus 2008. Inilah yang membuat Risman dikenal sebagai pelopor Fotografi Buta di Indonesia.

Selain aktif berpameran, Risman juga seorang akademisi. Ia merupakan salah seorang pendiri Fakultas Seni Media Rekam (Multimedia) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta (1975) dan turut menjadi Dosen Fotografi di Jurusan Fotografi serta menjadi pengajar di Program Pascasarjana ISI Yogyakarta.

Deni Septiyanto

Deni Septiyanto

Seorang fotografer, lulusan Fotografi Institut Kesenian Jakarta, tinggal di Jakarta. Ikut terlibat dalam pendokumentasian acara pameran seni rupa di ruangrupa, Jakarta Biennale 2009 zona pertarungan, pameran seni rupa ”Ruang Jakarta” di Galeri Nasional Indonesia, pameran dgtmb versus project di Yogyakarta, dan konservasi relief Sarinah.