Gedung Sarinah, diresmikan pada 17 Agustus 1966, pada masanya merupakan salah satu proyek mercusuar Soekarno bersama Monumen Nasional, Hotel Indonesia, Stadion Gelora Bung Karno (GBK), dan pelbagai patung publik di Jakarta. Sarinah, yang diambil dari nama salah satu pengasuh Soekarno semasa kecil, dirancang sebagai departement store untuk mengatur harga, sekaligus menyokong ekonomi sosialis yang menjual barang atau produk hasil berdikari rakyat Indonesia. Dalam pembangunan proyek-proyek tersebut, Soekarno kerap memesan patung, relief, maupun mozaik untuk menunjukkan unsur keindonesiaan dalam sebuah bangunan.
Karya Relief Sarinah, terletak di lantai dasar dengan ukuran 3 x 12 meter, menggambarkan figur-figur petani, nelayan, kuli, dan perempuan berkebaya yang menyunggi barang dagangannya. Sosok-sosok dalam relief ini dibentuk dalam skala gigantik, gagah, dan elok untuk membentuk citra ideal wong cilik yang ditampilkan tengah bekerja dengan penuh percaya diri. Pembuat dari relief ini masih dalam proses penelitian yang lebih lanjut. Dugaan awalnya adalah para perupa dari Sanggar Pelukis Rakyat yang dipimpin oleh Harijadi Sumadijaja dan Saptoto berdasarkan pengakuan pematung Edhi Sunarso.
Lokasi/Alamat lengkap: Kantor Pusat PT Sarinah (Persero) Jln. M.H. Thamrin No. 11 Jakarta 10250.