Tugu Lawet

Adik Kian Shinari Hati

Data Karya

Kontributor
Adik Kian Shinari Hati
Lokasi Karya
Simpang/pertemuan Jl. A. Yani, Jl. Kusuma, Jl. Pemuda, dan Jl. Pahlawan Kebumen, Jawa Tengah
Seniman Pembuat Karya
Tan Giok Twan (Teguh Twan) dan Suko

Komentar Tentang Karya

Tugu yang merupakan kebanggaan masyarakat Kebumen ini dibangun pada tahun dibangun pada masa pemerintahan Bupati Supeno Suryodiprojo (memerintah Kebumen tahun 1965-1975 ). Apapun itu, faktanya tugu lawet sudah menjadi kebanggaan warga Kebumen dari masa ke masa. Dibuat dari bahan cor beton, tugu lawet memiliki tinggi 10 meter dan menggambarkan proses pengunduhan sarang burung lawet. Dua ekor burung lawet berada di monumen ini. Bentang sayap untuk masing-masing burung lawet tersebut memiliki panjang 3,6 meter. Keberadaan tugu ini berkaitan erat dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Kebumen yaitu penghasil sarang Burung Lawet. Burung Lawet adalah Burung walet dalam bahasa setempat, burung laut dari keluarga Apodidae yang sarangnya selalu diburu dan harganya sangat mahal. Sarang Burung Walet mengandung glikoprotein yang sanggup meregenerasi kolagen, salah satu protein dalam organ tubuh manusia, yang membuat kulit halus dan cerah. Tugu Lawet berada di simpang empat pusat Kota Kebumen sehingga akan dapat dijumpai dengan mudah. Tugu Lawet dibuat untuk menggambarkan aktivitas serta perjuangan para pengunduh sarang Burung walet di goa-goa pada tebing karang pesisir selatan Kabupaten Kebumen yang penuh tantangan serta risiko. Goa-goa yang dimaksud tersebut merupakan goa-goa yang ada di peisir selatan Kecamatan Ayah dan Kecamatan Buayan. Goa-goa tersebut dikenal dihuni oleh Burung walet. Bentuk Tugu Lawet yang tidak beraturan menggambarkan kontur karang pesisir selatan Kebumen terjal. Terdapat lima patung manusia yang menggambarkan para pengunduh serta dua ekor patung Burung walet raksasa di puncak tugu.Lima patung manusia yang hanya mengenakan celana pendek untuk menggambarkan kesederhanaan para pengunduh zaman dahulu. Dahulu Tugu Lawet Kebumen menjadi simbol kemakmuran masyarakat Kebumen dari bisnis sarang burung, dan karenanya menjadi tugu kebanggaan. Kini Tugu Lawet menjadi tugu nostalgia, dan tugu pengingat bahwa eksploitasi anugerah alam yang tak terkendali cepat atau lambat akan berujung pada penyesalan dan pewarisan kerusakan bagi keturunan. (Sumber:Wikipedia)



Gallery

Kembali ke Peta Karya